Wholesale Banking Adalah Kunci Ekspansi Bisnis! Ini Penjelasannya

Bacatimes.com – Jika kamu sedang membutuhkan cara untuk ekspansi bisnis, wholesale banking adalah salah satu opsi yang bisa dipertimbangkan.

Berbeda dengan retail banking, wholesale banking adalah jasa perbankan yang diperuntukkan untuk klien besar seperti korporasi, agensi pemerintah, atau bank lainnya.

Dengan berbagai produk jasa yang ditawarkan oleh berbagai bank, wholesale banking adalah pilihan untuk menciptakan proses bisnis yang lebih efisien.

Untuk penjelasan lebih lengkap serta jenis jasa yang ditawarkan oleh wholesale banking ini, kamu bisa menyimak informasi sederhananya berikut ini.

 

Baca Juga  3 Upcoming NFT Project Paling Menjanjikan Tahun 2022! Dibackup Gary Vee!

 

Apa Itu Wholesale Banking?

Secara sederhana, praktik wholesale banking dilakukan oleh dua institusi besar baik itu korporasi, institusi pemerintah, atau pengembang properti.

Berbeda dengan retail banking yang menawarkan jasanya ke nasabah perorangan, jasa wholesale banking hanya ditawarkan untuk klien berskala besar.

Sebagai contohnya, banyak perusahaan besar di Indonesia yang memiliki banyak kantor cabang dengan jumlah karyawan mencapai ribuan orang.

Tentunya akan sulit bagi perusahaan tersebut untuk mengelola keuangan tiap kantor cabang beserta karyawannya yang berskala besar.

Dengan menggunakan jasa wholesale banking, perusahaan tersebut tidak perlu kerepotan untuk mengelola keuangannya secara efisien.

Selain itu, banyak jasa wholesale banking yang menawarkan berbagai keuntungan seperti diskon jika persyaratan transaksi bulanan terpenuhi.

 

Baca Juga  Cara Belajar Main Saham dengan Mudah

 

Produk Jasa Wholesale Banking

Selain menawarkan jasa pengelolaan kas, wholesale banking juga mewarkan berbagai jasa keuangan yang bisa dimanfaatkan oleh institusi besar.

Beberapa bank menawarkan jasa underwriting atau penjaminan pembayaran jika terjadi risiko finansial sesuai dengan perjanjian yang dibuat.

Wholesale banking juga bisa membantu perusahaan dalam melakukan merger dan akuisisi agar proses bisa berjalan lebih lancar dan efisien.

Tidak hanya itu saja, perusahaan besasr juga bisa menyewa jasa wholesale banking untuk melakukan konsultasi keuangan mereka.

 

Kelebihan Wholesale Banking

Ada banyak kelebihan yang ditawarkan oleh layanan wholesale banking ini. Berikut beberapa keuntungan utama yang perlu teman-teman ketahui:

1. Akses ke Solusi Finansial Khusus

Melalui layanan wholesale banking, perusahaan atau institusi dapat memperoleh akses ke solusi finansial yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dengan adanya dukungan dari bank yang memiliki keahlian khusus dalam pengelolaan keuangan skala besar, perusahaan dapat memperoleh saran dan solusi yang memadai untuk mengatasi tantangan dan kebutuhan mereka dalam hal keuangan.

2. Pembiayaan yang Lebih Fleksibel

Wholesale banking juga menawarkan pembiayaan yang lebih fleksibel untuk perusahaan dalam menghadapi kebutuhan dan perubahan yang terjadi dalam bisnis mereka. Bank yang terlibat dalam layanan ini dapat memberikan solusi pembiayaan yang tepat, seperti pinjaman jangka panjang, fasilitas kredit, dan pembiayaan modal kerja yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan bisnis dan situasi pasar.

3. Dukungan dalam Pengelolaan Risiko

Sebagai bagian penting dari layanan wholesale banking, bank juga memberikan dukungan dalam pengelolaan risiko bagi perusahaan atau institusi. Kehadiran bank dengan ahli-ahli yang berpengalaman dalam risiko keuangan dan manajemen risiko mampu membantu perusahaan mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko yang ada secara efektif.

4. Pengelolaan Keuangan yang Efisien

Dalam layanan wholesale banking, perusahaan juga dapat memperoleh dukungan untuk melakukan pengelolaan keuangan yang lebih efisien. Bank bekerja sama dengan klien untuk memahami struktur keuangan perusahaan, membantu dalam penetapan kebijakan keuangan, serta melakukan analisis dan manajemen kas yang lebih terintegrasi dalam operasional bisnis.

5. Akses ke Lingkaran Bisnis yang Lebih Luas

Dalam kaitannya dengan pengembangan bisnis, layanan wholesale banking juga memberikan akses yang lebih baik ke jaringan dan lingkaran bisnis yang lebih luas. Bank dengan klien utamanya yang terdiri dari perusahaan-perusahaan besar dan institusi akan memungkinkan perusahaan atau institusi tersebut terlibat dalam hubungan bisnis yang lebih erat dan saling menguntungkan.

6. Diversifikasi Investasi yang Lebih Baik

Wholesale banking juga memberikan akses yang lebih baik untuk diversifikasi investasi bagi perusahaan atau institusi. Bank yang menyediakan layanan ini dapat membantu dalam mengevaluasi dan memilih instrumen investasi dan portofolio yang tepat, serta memberikan akses ke pasar investasi yang mungkin sulit untuk dijangkau secara mandiri.

7. Pemahaman Mendalam tentang Industri

Bank-bank yang menyediakan layanan wholesale banking memiliki pemahaman yang mendalam tentang berbagai industri dan sektor, serta faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas dan pertumbuhan industri tersebut. Dalam hal ini, perusahaan atau institusi yang menggunakan layanan ini dapat memperoleh keuntungan dari wawasan industri yang mendalam dan dukungan dalam menghadapi tantangan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

Kelemahan Wholesale Banking

Tidak hanya memiliki kelebihan, layanan wholesale banking juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu teman-teman ketahui sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan ini. Berikut adalah beberapa kelemahan yang seringkali dihadapi oleh perusahaan atau institusi:

1. Kebergantungan pada Lembaga Keuangan

Dengan menggunakan layanan wholesale banking, perusahaan atau institusi akan mengalami kebergantungan yang lebih besar pada lembaga keuangan. Keputusan finansial yang diambil oleh bank dapat memiliki dampak signifikan pada perusahaan, dan jika terjadi masalah pada bank tersebut, perusahaan juga dapat terpengaruh.

2. Biaya yang Tinggi

Biaya yang terkait dengan layanan wholesale banking biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan layanan perbankan konvensional. Hal ini disebabkan oleh kompleksitas dan tingginya skala transaksi yang dilakukan dalam layanan ini. Oleh karena itu, perusahaan atau institusi harus mempertimbangkan dengan matang apakah biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat yang diperoleh.

3. Ketergantungan pada Skala Transaksi yang Besar

Layanan wholesale banking lebih cocok untuk perusahaan atau institusi dengan skala transaksi yang besar. Jika perusahaan atau institusi memiliki volume transaksi yang relatif kecil, layanan ini mungkin tidak sepenuhnya menguntungkan atau efisien. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan wholesale banking ini.

4. Kurangnya Personalisasi

Wholesale banking, karena berskala besar, mungkin tidak dapat memberikan tingkat personalisasi atau keakraban dalam pelayanan kepada perusahaan atau institusi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya klien yang dilayani oleh bank secara bersamaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan apakah mereka memerlukan tingkat personalisasi dan keakraban yang lebih tinggi dalam layanan perbankan mereka.

5. Rendahnya Tingkat Fleksibilitas

Meskipun berbagai produk dan layanan finansial ditawarkan dalam layanan wholesale banking, tingkat fleksibilitas mungkin lebih rendah dibandingkan dengan layanan perbankan konvensional. Karena layanan ini lebih terfokus pada standar dan kebutuhan pasar yang lebih besar, perusahaan atau institusi mungkin harus mengompromikan beberapa preferensi atau kebutuhan mereka dalam menggunakan layanan ini.

6. Kompleksitas dalam Transaksi

Wholesale banking melibatkan transaksi yang lebih kompleks dan berisiko. Dalam bisnis yang beroperasi dalam skala besar dan memiliki kebutuhan finansial yang kompleks, transaksi yang dilakukan dapat melibatkan berbagai kendala dan regulasi yang harus diikuti. Oleh karena itu, perusahaan atau institusi harus memastikan bahwa mereka memahami secara menyeluruh proses dan persyaratan yang terkait dengan layanan ini.

7. Peningkatan Risiko Operasional

Dengan skala operasional yang besar, layanan wholesale banking juga dapat meningkatkan risiko operasional bagi perusahaan atau institusi. Baik karena risiko kesalahan manusia maupun risiko keamanan data, perusahaan perlu memastikan bahwa mereka memiliki sistem pengelolaan risiko yang memadai untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin terjadi.

 

Baca Juga  Perjuangan Beli Rumah untuk Orangtua, dari Kontrakan Kardus jadi Punya Rumah Sendiri!

 

FAQ Mengenai Wholesale Banking

1. Apa perbedaan antara wholesale banking dan retail banking?

Dalam retail banking, bank menyediakan layanan perbankan kepada individu dan usaha kecil dengan skala transaksi yang lebih kecil. Sementara itu, wholesale banking fokus pada layanan bagi perusahaan dan institusi dengan skala transaksi yang lebih besar.

2. Mengapa perusahaan membutuhkan layanan wholesale banking?

Perusahaan membutuhkan layanan wholesale banking untuk memenuhi kebutuhan finansial yang kompleks dan skala besar, serta mendapatkan akses ke solusi finansial khusus yang tidak tersedia dalam layanan perbankan konvensional.

3. Siapa yang dapat menggunakan layanan wholesale banking?

Layanan wholesale banking ditujukan untuk perusahaan, korporasi, institusi keuangan, lembaga pemerintah, dan pelaku pasar dengan skala transaksi yang besar.

4. Bagaimana cara memilih bank yang menyediakan layanan wholesale banking?

Memilih bank yang menyediakan layanan wholesale banking harus mempertimbangkan reputasi, keahlian, dan kualitas layanan bank tersebut, serta kesesuaian dengan kebutuhan finansial perusahaan Anda.

5. Apa risiko yang terkait dengan penggunaan layanan wholesale banking?

Risiko yang terkait dengan penggunaan layanan wholesale banking antara lain risiko keuangan, risiko operasional, dan risiko kepatuhan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan manajemen risiko yang adekuat.

6. Bisakah perusahaan kecil menggunakan layanan wholesale banking?

Wholesale banking lebih cocok untuk perusahaan dengan skala transaksi yang besar. Namun, terkadang bank tertentu juga menyediakan layanan khusus untuk perusahaan kecil dan menengah yang ingin mengakses layanan wholesale banking.

7. Bagaimana cara memulai menggunakan layanan wholesale banking?

Untuk memulai menggunakan layanan wholesale banking, perusahaan harus menghubungi bank yang menyediakan layanan tersebut dan menyesuaikan kebutuhan finansial perusahaan dengan layanan yang ditawarkan oleh bank tersebut.

 

Penutup

Secara ringkas, wholesale banking adalah jasa keuangan yang diberikan untuk institusi besar seperti agensi pemerintah atau korporasi besar.

Jika perusahaan atau bisnis kamu dirasa masih belum cukup besar, kamu mungkin bisa menggunakan jasa retail banking.

Semoga informasi yang diberikan bisa bermanfaat, sukses selalu!