Staking Crypto buat Pemula: Penjelasan dan Cara Hasilkan Cuan

BacaTimes.com – Belakangan ini, staking crypto tengah populer di kalangan investor mata uang digital ini.

Data menunjukkan total aset staking crypto meningkat tajam dari $867,35 juta di April 2020 ke $59,44 miliar di April 2021.

Artinya, semakin banyak investor yang percaya terhadap kemampuan staking crypto dalam menghasilkan uang.

Lantas, apa itu staking dan bagaimana cara menghasilkan uang dari situ? Simak informasi di bawah ini.

 

Baca Juga  Viral Sosok Kuli Bangunan Mirip De Gea Kiper MU! Warganet: Jadi Kuli Karena Lelah dengan Maguire

 

Apa Itu Staking pada Crypto?

Staking artinya mengunci aset kripto dalam jumlah dan waktu tertentu untuk mendapatkan imbalan.

Secara umum, staking memiliki makna yang sama dengan deposito di bank konvensional, namun dalam bentuk kripto.

Secara mendalam, staking jelas memiliki sistem dan aturan tersendiri yang berbeda dengan deposito.

Untuk memahami staking, kamu harus memahami cara kerja mata uang kripto terlebih dahulu.

Setiap aset kripto dijalankan dalam sistem blockchain yang mencatat seluruh transaksi yang terjadi.

Agar tak terjadi kecurangan, masing-masing transaksi harus divalidasi oleh komunitas kripto itu sendiri.

Proses validasi ini terbagi menjadi 2 mekanisme, yaitu Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS).

PoW mengharuskan validasi transaksi melalui komputer dengan spek yang tinggi atau yang dikenal dengan mining.

Semakin tinggi speknya, semakin tinggi pula kesempatan untuk melakukan validasi transaksi.

Di sisi lain, PoS mengharuskan validasi transaksi melalui penguncian sejumlah aset kripto yang kamu miliki.

Semakin banyak dan semakin lama aset kripto yang kamu kunci, semakin besar pula kesempatanmu untuk melakukan validasi.

Nah, jika kamu berhasil melakukan validasi transaksi, kamu akan mendapatkan imbalan berupa aset kripto.

 

Cara Hasilkan Uang dengan Staking Crypto

Terdapat berbagai cara untuk menghasilkan uang dengan staking, salah satunya melalui bursa kripto atau dompet kripto.

Beberapa bursa kripto telah menyediakan layanan staking, seperti Pintu, Binance, dan Crypto.com.

Selain melewati bursa kripto, kamu juga bisa staking langsung dari dompet kripto seperti MetaMask atau Trust Wallet.

Pertama-tama, kamu harus mencari tahu dulu aset kripto mana yang ingin kamu gunakan.

Pastikan kamu mengetahui jumlah minimal aset yang harus dikunci, masa waktu penguncian, dan imbalan yang akan didapat.

Biasanya, masa waktu penguncian mulai dari seminggu sampai beberapa tahun.

Sedangkan imbalannya berkisar mulai 3%-20% per tahun, tergantung dengan aset yang kamu pilih.

Setelah menentukan pilihan dengan mantap, kamu tinggal mengunci asetmu dan menunggu imbalan dari mekanisme PoS.

 

Penutup

Perlu diketahui, staking crypto adalah kegiatan beresiko. Pasalnya, kamu tak dapat menjual asetmu saat harga tinggi dan ikut merugi saat harga rendah.

Karena itu, pastikan kamu memilih staking crypto terbaik dan terpercaya seperti ETH, MATIC, ADA, atau aset lainnya.

Semoga informasi ini bermanfaat dan sampai jumpa di artikel lainnya!

***